Me..

Me..
Berinteraksi dengan sunyi...

Sabtu, 07 Mei 2011

Menuju penghujung jaman..

Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat dan seluruh orang muslim yang senantiasa mengagungkan sunnahnya hingga akhir masa. Pagi ini menikmati tausyiah dari Ust. Arifin Ilham, sebuah 'pengingat', bahwasannya keimanan seseorang pastilah ada naik turunyya (Ya Rabb istiqomahkanlah keimanan kami...)

Beruntungkah kita menjadi umatnya Nabi Muhammad SAW? Menjadi umat Nabi Muhammad SAW bisa dibilang sangat beruntung.
Ada beberapa alasan, diantaranya : Umat Nabi Muhammad SAW kalau berbuat salah tidak langsung disiksa oleh Allah SWT, melainkan ditunggu sampai di akhirat nanti, kita masih diberi kesempatan untuk bertaubat. berbeda dengan umat sebelum nabi Muhammad SAW, jika mereka berbuat salah Allah langsung memberikan Adzab secara langsung didunia, tidak ditunggu dulu sampai diakhirat, bisa kita lihat cerita kaum kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dll, seperti yang tercantum dalam Surat At-Taubah : 70. Sebagai umat terakhir, tentu saja waktu kita semakin dengan dgn Hari Akhir..

Subhanalloh.. semakin dekat saja kita pada Hari Akhir...
Tanda-Tanda akan Datangnya Hari Kiamat. Kali ini kita akan membahas satu bab, yaitu berkenaan dengan Banyaknya Fitnah. Banyaknya Fitnah merupakan tanda akan segera terjadinya Hari Kiamat. Maka kita harus berhati-hati, waspada, meskipun hal ini sudah diberitakan oleh Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, namun kewajiban kita adalah menghindarkan diri dari perkara-perkara yang membuat kita terjerembab ke dalam petaka, baik di dunia mapun di akhirat.... 

Banyak perkara yang harus kita ketahui tentang perkara Fitnah. Jangan lah dipahami kata “Fitnah” itu sebagaimana orang Indonesia memahaminya, yaitu “Fitnah” oleh orang Indonesia diartikan sebagai “Tuduhan”.

Padahal yang dimaksud dengan Al Fitan dalam bahasa Arab dan dalam bahasan kita kali ini, artinya adalah Bala’ (Ujian), yang tentunya kita sepakat tidak ingin tertimpa oleh Fitnah (Bala’) itu.
Oleh karena itu ada suatu do’a yang diajarkan oleh Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, yang sering kita baca dalam Sholat yakni ketika Tasyahud Akhir, dimana kita memohon kepada Allooh سبحانه وتعالى agar dilindungi dari 4 perkara :

Alloohumma innaa na’uudzu bika min ‘adzaabi jahannama, wa a’uudzu bika min ‘adzzabil qobri, wa a’uudzu bika min fitnatil masiihid dajjaali, wa a’uudzu bika min fitnal mahyaa wal mamaat.

Artinya:
Ya Allooh, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, aku  berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah ad dajjaal dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian.”
(Hadits Riwayat Imam Muslim, dari ‘Abdullah bin Abbas رضي الله عنه)


Dalam Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 328, dari Shohabat Abu Hurairoh رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:“Bersegeralah kalian beramal shoolih, sebelum terjadinya banyak fitnah. Dimana pada waktu itu Fitnah adalah bagaikan sebagian malam yang gelap. Pada pagi hari seseorang beriman, tiba-tiba di sore hari ia kaafir. Bisa jadi seseorang itu sore hari beriman, tetapi tiba-tiba esok paginya ia kaafir. Dia jual diennya dengan sebagian dari kenikmatan dunia.

Subhanalloh sedemikian dahsyatnya godaan (fitnahnya) itu, sehingga membuat sedemikian cepatnya pikiran, hati, ‘aqiidah seseorang berubah, hanya di dalam hitungan jam. Sehinggaaqiidah pun dapat ditukar dengan dunia, seperti orang yang berjual-beli. Mungkin karena diberi uang, atau makanan, atau diberi pekerjaan, dan lain sebagainya.  Hal ini tidak mustahil. Di zaman sekarang ini, dimana orang sulit mencari pekerjaan; orang rela untuk menjual ‘aqiidahnya hanya karena diberi pekerjaan. Bayangkan, kalau seseorang kesana-kemari selalu ditolak untuk melamar kerja, lalu syaithoon yang datang menjadi “dewa penolong” baginya dengan menawarkan pekerjaan yang susah payah dicarinya, maka apabila orang tersebut buta mata hatinya, lemah imannya, maka tidak mustahil ia melepaskan ‘aqiidahnya. Naudzubillah himindzalik.. Siapa yang bertanggung-jawab? Kita harus berpikir tentang hal tersebut.

Yuk sahabatku, jaga diri, jaga keluarga, jaga sikap dan menjaga lisan...  Memperbanyak bekal untuk kehidupan yang lebih abadi... 

Betapa beruntunglah umat Nabi Muhamad SAW atas kasih sayang Allah SWT yang begitu sayang terhadap umat Nabi Muhammad SAW, walaupun begitu banyak dosa dan kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat umatnya tetapi Allah SWT masih membuka pintu ampunan selagi ruh masih berada dijasadnya dan sebelum sampai di tenggorokkannya, Allah SWT masih mengampuni dosanya selagi ia tidak menyekutukan Allah SWT.

Suhanalloh wal Hamdulillah wa laa Ilaaha'illalloh hu AllohuAkbar...


2 komentar:

  1. boleh nanya ga, kenapa ya klo orang muslim,ketika sakarotul maut ada yang mudah meninggal ada yang susah ??

    BalasHapus
  2. Allohualam..Hanya Alloh yg tau.. tapi kata Bapak, kembali kepada amal ibadah kita selama hidup di Dunia. Itulah mengapa Bapak selalu mengingatkan kami ketika berdoa untuk meminta agar meninggal dalam keadaan Islam dan Khusnul Khotimah.. Kita bisa meninggal kapan saja dan dimana saja, maka dgn demikian sudah selayaknya kita menyiapkan diri. Menjaga wudhu, dan senantiasa menyebut nama Alloh seiring nadi berdenyut. InsyaAlloh, Alloh mencurahkan kasih sayangnya untuk kita.. (Semoga sayapun bisa istiqomah dgn apa yg saya ucapkan diatas tadi..)

    BalasHapus