Me..

Me..
Berinteraksi dengan sunyi...

Kamis, 09 Juni 2011

Loneliness is my trully friend..

Ketika aku marah, ketika aku sedih, ketika aku terdiam merenungi sesuatu.. Kesendirian menjadi teman terbaikku.. Pun ketika engkau marah, muak, kecewa, aku lebih memilih kembali mendekap pada kesendirianku.. Setidaknya aku dapat menikmati "Dialog Hati". Seperti yang pernah engkau sampaikan..
..dalam kesendirian sebenarnya kita bisa mengungkapkan kejujuran yang bisa jadi mengalahkan kesombongan dan keegoisan kita yang kita temukan dikeramaian..
Tepat sekali!!! "Loneliness is a truly friend of human. Faithfully, it keeps away waiting while you’re with another. But, it will come to you right after the other human leave you behind".
 

Senin, 09 Mei 2011

Perempuan Jawa... Sudahkah aku seperti mereka??

Hari demi hari, berjalan seperti biasanya. Masih tetap 24 jam.. Namun, semakin dekat saja pada saatnya aku benar benar harus hidup mandiri.. Berdiri sendiri.. dan memiliki seorang suami.. Sering aku bercengkrama dengan Ibu.. Sebuah obrolan ringan, krna kondisi Ibu yg tidak memungkinkan untuk membicarakan permasalahan yg cukup berat dgn mempertimbangkan kesehatan beliau.. Sering aku bertanya, bagaimana selayaknya menjadi seorang wanita.. Bagaimana seorang wanita bersikap terhadap suaminya, dan masih banyak bagaimana-bagaimana yang lain.. 

Ada hal baru yang mungkin sebenarnya aku ketahui namun tak pernah kusadari akan laku seorang perempuan Jawa, yaitu Laku Melek..


SEBAGAI Istri, sudah seharusnya bangun lebih awal daripada suami, untuk menyiapkan sarapan. Menjelang tidur, ia juga harus terjaga lebih lama untuk mengurusi keperluan rumah tangga. Sebagai wanita Jawa, laku melek adalah warisan yang sejak lama dipraktikkan perempuan Jawa. Mereka memiliki porsi tidur lebih sedikit ketimbang suaminya. Kebiasaan itu bukan semata-mata karena kepadatan aktivitas, tapi sekaligus menggambarkan bentuk tatanan norma yang ada.
Perempuan yang telah berumah tangga umumnya memiliki kesibukan yang luar biasa banyak. Setiap pagi ia punya tugas menyiapkan sarapan, menyeduhkan kopi untuk suami, bahkan menyiapkan air hangat bagi anak-anak. Lebih siang, ia punya kesibukan membersihkan rumah, mencuci, belanja, dan masak. Semua aktivitas itu menuntut perempuan untuk bangun lebih awal.
Kerja Keras Kesibukan semacam itu juga dijumpai menjelang tidur. Meski suami dan anak-anak sudah tidur, umumnya perempuan masih terjaga. Mereka memiliki kewajiban tak tertulis untuk menghangatkan makanan, menyiapkan berbagai keperluan suami dan anak, sekaligus memastikan keperluan mereka esok hari.
Laku melek adalah representasi kerja keras perempuan Jawa. Mereka sanggup bekerja lebih lama, karena termotivasi membuktikan baktinya kepada keluarga, khususnya suami dan anak. Apa yang mereka lakukan bukan semata-mata karena banyaknya kesibukan, melainkan kesadaran untuk menghormati dan berbakti kepada suami. Sepertinya ada kepercayaan istri yang tidur mendahului suami adalah tindakan saru.
Laku melek sebagai gambaran pengabdian istri kepada suami mempunyai kaitan erat dengan fatsun lama yang berkembang di dalam masyarakat. Menurut Handayani (2004), perempuan sejak masa kanak-kanak dididik untuk berbakti kepada suami, sedangkan anak laki-laki dididik untuk bertanggung jawab terhadap keluarga.
Nasihat seperti itu sampai sekarang masih dipertahankan, sehingga selalu menginspirasi para perempuan untuk membuktikan bakti dan kesetiaannya. Selama ini melek tidak diartikan sebagai bentuk kesetiaan semata, tetapi rupa ketahanan perempuan dari godaan.
Jika tidur dianggap sebagai bentuk kenikmatan yang menggoda, sebagian perempuan Jawa tampaknya telah moksa dengan mementahkan godaan itu. Mereka lebih memilih menderita (menahan kantuk) daripada menikmati tidur namun melangkahi suami.
Tiga Karakter
Selain itu, laku melek menunjukkan tiga karakter yang sangat khas pada perempuan Jawa, yakni sabar, sumarah, sumeleh. Ketiga sikap inilah yang membedakan perempuan dari laki-laki pada entitas kebudayaan Jawa.
Sabar ditandai dengan sikap mereka yang kalem, sopan, tenang, dan mementingkan harmoni. Meski cenderung emosional, seorang perempuan jarang sekali menunjukkan sikap agresif. Mereka mampu mengungkap perasaan dengan tenang, meski kenyataan yang dialaminya terkadang sangat pahit.
Seorang istri yang mengetahui suaminya tak membawa uang setelah bekerja, kemungkinan kecil langsung memaki atau menghardik. Ia akan bertanya perihal kegagalan suami mendapat uang, lantas memberinya penguatan, baik saran maupun dukungan.
Sikap ini berbeda sekali dari laki-laki. Misalnya, saat mendapati meja makan kosong sepulang kerja, lelaki cenderung mengungkapkan kekecewaannya secara agresif, seperti mencemooh, memaki, bahkan menyerang.
Selain sabar, laku melek juga menggambarkan sikap sumarah atau pasrah. Dalam konteks hubungan suami-istri, sumarah tak berarti berputus asa atau mudah menyerah, melainkan bentuk kepercayaan yang total. Tidak tanggung-tanggung, istri yang sudah kepalang percaya kepada suami akan memercayakan segala urusan kepada suaminya. Masalah aset keluarga, misalnya, perempuan ikhlas menyerahkan urusan-urusan tersebut kepada suami.
Begitu pun saat sebuah keluarga merintis usaha, seringkali perempuan menyumbangkan bantaun besar, misalnya menjual perhiasan atau sejenisnya.
Kemampuan menahan kantuk merupakan gambaran sikapnya yang sumeleh: tahan terhadap penderitaan. Meskipun menemui beban hidup yang berat, perempuan Jawa tidak mudah berputus asa. Mereka dapat menerima segala situasi, bahkan yang tersulit sekalipun. Perempuan Jawa sangat pintar
menahan penderitaan, sekaligus memaknainya (Handayani, 2004).
Sikap sumeleh seringkali terpetik dari kisah-kisah kekerasan dalam rumah tangga. Seorang ibu, demi anak-anak dan keutuhan rumah tangganya, rela menahan derita meski kondisi rumah tangganya berantakan. Bahkan seringkali terpetik berita, ibu rumah tangga tetap tutup mulut meski bertahun-tahun mendapat tindak kekerasan suaminya.
Uniknya, di balik sikap nrimo yang ditunjukkan perempuan Jawa, tersimpan kekuatan besar. Dalam kondisi tertentu, mereka akan menunjukkan sikap cancut tali wanda, yang dalam konsepsi Jawa berarti sikap untuk terlibat, berperan, dan bertanggung jawab.
Di dalam buku Suluk Tambangraras yang di tulis pada tahun 1809 atas permintaan  Raja Paku Buwana V. Digambarkan bahwa sosok wanita jawa itu seperti lima jari. Ibarat jempol, istri harus pol mengabdi kepada suami. Ibarat Jari telunjuk, istri harus mentaati perintah suami. Ibarat panunggul (jari tengah), istri harus bangga akan suaminya, bagaimanapun keadaannya. Ibarat jari manis, istri harus selalu bersikap manis dengan suami. Dan ibarat jejenthik (jari kelingking), istri harus selalu berhati-hati, teliti, rajin dan terampil dalam melayani suami dan anak2nya...
Perempuan Jawa yang dalam kesehariannya bersikap andap asor justru seringkali mampu bangkit mengambil alih komando. Seperti yang dilakukan para buruh perempuan atau TKW, mereka tidak sekadar urun ide atau menentukan keputusan, namun berani juga mengambilalih peran sebagai tulang punggung keluarga... Dan tentunya, masih banyak karakter perempuan jawa yang lain yang dapat kujadikan panutan yang baik.. Terimakasih Ibu...
 
Duuuh Biyung...(Ibu..)
Bisakah aku Ibu...
Bisakah aku sepertimu...
Bisakan aku menjadi Istri yang baik...
Engkau panutanku, begitupun aku nantinya menjadi panutan bagi anak-anakku..
Engkau selalu memberikan contoh yang baik bagaimana menjadi seorang wanita yang baik..
Aku belajar darimu Ibu..
 
*Sebuah Dialog Hati.....
 

Sabtu, 07 Mei 2011

Menuju penghujung jaman..

Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat dan seluruh orang muslim yang senantiasa mengagungkan sunnahnya hingga akhir masa. Pagi ini menikmati tausyiah dari Ust. Arifin Ilham, sebuah 'pengingat', bahwasannya keimanan seseorang pastilah ada naik turunyya (Ya Rabb istiqomahkanlah keimanan kami...)

Beruntungkah kita menjadi umatnya Nabi Muhammad SAW? Menjadi umat Nabi Muhammad SAW bisa dibilang sangat beruntung.
Ada beberapa alasan, diantaranya : Umat Nabi Muhammad SAW kalau berbuat salah tidak langsung disiksa oleh Allah SWT, melainkan ditunggu sampai di akhirat nanti, kita masih diberi kesempatan untuk bertaubat. berbeda dengan umat sebelum nabi Muhammad SAW, jika mereka berbuat salah Allah langsung memberikan Adzab secara langsung didunia, tidak ditunggu dulu sampai diakhirat, bisa kita lihat cerita kaum kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dll, seperti yang tercantum dalam Surat At-Taubah : 70. Sebagai umat terakhir, tentu saja waktu kita semakin dengan dgn Hari Akhir..

Subhanalloh.. semakin dekat saja kita pada Hari Akhir...
Tanda-Tanda akan Datangnya Hari Kiamat. Kali ini kita akan membahas satu bab, yaitu berkenaan dengan Banyaknya Fitnah. Banyaknya Fitnah merupakan tanda akan segera terjadinya Hari Kiamat. Maka kita harus berhati-hati, waspada, meskipun hal ini sudah diberitakan oleh Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, namun kewajiban kita adalah menghindarkan diri dari perkara-perkara yang membuat kita terjerembab ke dalam petaka, baik di dunia mapun di akhirat.... 

Banyak perkara yang harus kita ketahui tentang perkara Fitnah. Jangan lah dipahami kata “Fitnah” itu sebagaimana orang Indonesia memahaminya, yaitu “Fitnah” oleh orang Indonesia diartikan sebagai “Tuduhan”.

Padahal yang dimaksud dengan Al Fitan dalam bahasa Arab dan dalam bahasan kita kali ini, artinya adalah Bala’ (Ujian), yang tentunya kita sepakat tidak ingin tertimpa oleh Fitnah (Bala’) itu.
Oleh karena itu ada suatu do’a yang diajarkan oleh Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم, yang sering kita baca dalam Sholat yakni ketika Tasyahud Akhir, dimana kita memohon kepada Allooh سبحانه وتعالى agar dilindungi dari 4 perkara :

Alloohumma innaa na’uudzu bika min ‘adzaabi jahannama, wa a’uudzu bika min ‘adzzabil qobri, wa a’uudzu bika min fitnatil masiihid dajjaali, wa a’uudzu bika min fitnal mahyaa wal mamaat.

Artinya:
Ya Allooh, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, aku  berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah ad dajjaal dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian.”
(Hadits Riwayat Imam Muslim, dari ‘Abdullah bin Abbas رضي الله عنه)


Dalam Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 328, dari Shohabat Abu Hurairoh رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:“Bersegeralah kalian beramal shoolih, sebelum terjadinya banyak fitnah. Dimana pada waktu itu Fitnah adalah bagaikan sebagian malam yang gelap. Pada pagi hari seseorang beriman, tiba-tiba di sore hari ia kaafir. Bisa jadi seseorang itu sore hari beriman, tetapi tiba-tiba esok paginya ia kaafir. Dia jual diennya dengan sebagian dari kenikmatan dunia.

Subhanalloh sedemikian dahsyatnya godaan (fitnahnya) itu, sehingga membuat sedemikian cepatnya pikiran, hati, ‘aqiidah seseorang berubah, hanya di dalam hitungan jam. Sehinggaaqiidah pun dapat ditukar dengan dunia, seperti orang yang berjual-beli. Mungkin karena diberi uang, atau makanan, atau diberi pekerjaan, dan lain sebagainya.  Hal ini tidak mustahil. Di zaman sekarang ini, dimana orang sulit mencari pekerjaan; orang rela untuk menjual ‘aqiidahnya hanya karena diberi pekerjaan. Bayangkan, kalau seseorang kesana-kemari selalu ditolak untuk melamar kerja, lalu syaithoon yang datang menjadi “dewa penolong” baginya dengan menawarkan pekerjaan yang susah payah dicarinya, maka apabila orang tersebut buta mata hatinya, lemah imannya, maka tidak mustahil ia melepaskan ‘aqiidahnya. Naudzubillah himindzalik.. Siapa yang bertanggung-jawab? Kita harus berpikir tentang hal tersebut.

Yuk sahabatku, jaga diri, jaga keluarga, jaga sikap dan menjaga lisan...  Memperbanyak bekal untuk kehidupan yang lebih abadi... 

Betapa beruntunglah umat Nabi Muhamad SAW atas kasih sayang Allah SWT yang begitu sayang terhadap umat Nabi Muhammad SAW, walaupun begitu banyak dosa dan kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat umatnya tetapi Allah SWT masih membuka pintu ampunan selagi ruh masih berada dijasadnya dan sebelum sampai di tenggorokkannya, Allah SWT masih mengampuni dosanya selagi ia tidak menyekutukan Allah SWT.

Suhanalloh wal Hamdulillah wa laa Ilaaha'illalloh hu AllohuAkbar...


Rabu, 04 Mei 2011

Wanita.. Ooh Wanita...

Berhati-hatilah dalam
memperlakukan wanita...

Wanita adalah bidadari dunia
yang mewarisi kelembutan halimun,
...keteduhan bayangan awan,
kesejukan embun pagi,
dan aroma bebungaan surga.

Tapi jika Anda melukai hatinya
yang lembut itu,
langit akan pucat ketakutan
dan neraka berkeringat dingin
menghadapi kemarahan wanita.

Jika wanita betul-betul marah,
tidak akan ada yang bisa selamat.

Mohon jangan dicoba.

*Mario Teguh
 Wanita ooh wanita...
Tak mudah memang untuk menyelami jiwa seseorang.. Menelisik  kedalaman hati.. Menerawang perasaan.. Khususnya tentang seorang wanita.. Salah satu cara yg dapat dilakukan adalah dengan menempatkan diri kita pada posisi orang lain, mungkin dengan demikian kita dapat lebih peka dan membayangkan bagaimana rasanya apabila kita sebagai lakon pada suatu peristiwa yg dialami oleh orang lain...
Sesungguhnya, setiap dari kita dilahirkan sebagai bayi yang lucu,dan sangat mengundang kasih sayang. Tapi kemudian kita tumbuh menjadi PRIBADI YANG RINDU DICINTAI, TAPI MEMPERSULIT ORANG LAIN UNTUK MENCINTAINYA. Kenapa kita harus mempersulit orang lain untuk mencintai kita?? 
Yukkkk belajar....
Karena setiap hari adalah belajar.. Belajar saling menyayangi.. Belajar saling menghormati.. Belajar memupuk kepercayaan.. Belajar menjaga kepercayaan.. Belajar menjaga perasaan.. Belajar mempercantik hati.. Baik buruknya diri kita kuncinya ada pada diri kita sendiri.. Semoga aku mampu menjadi pribadi yang begitu mudah dicintai, melalui cinta kepada orang-orang yg terkasih... Mudah memang membuat orang lain mencintai kita, yang tidak mudah adalah menjaga rasa cinta itu agar tetap menjadi milik kita.. 
...Kita dilahirkan sangat menarik, tetapi kemudian tumbuh lebih tertarik kepada hal-hal yang menurunkan daya tarik kita....

...Kecantikan alamiah seorang wanita tidak akan bertahan lama, jika ia tidak memindahkan kecantikan itu kedalam hatinya...

... Semua yang cantik dan indah memiliki saat dan masa-nya, dan kemudian berlalu. Tetapi, kecantikan dan keindahan itu bisa tetap bersama kita bila kita memeliharanya...

...Kecantikan pada usia 16 tahun adalah hasil pekerjaan alam, tetapi kecantikan pada 60 tahun adalah hasil dari kepemimpinan diri yang baik...




Bismillah....

*Sebuah dialog hati.. ;-)
 

Kamis, 14 April 2011

It's about self control..

.. Lapang dan sempit hanya menunggu giliran saja, namun bukan berarti tanpa makna..

Kalimat yang sangat sederhana namun mengajarkan kita bagaimana menata hati dalam berbagai kondisi dan situasi. Dimana susah senang, manis pahit, memiliki kehilangan, bangga kecewa, dirasakan dengan 'roso' yang sama... Seperti wejangan Bapak, "ojo bungah-bungah, mundak nemoni susah.." Namun benar adanya bahwasannya hal ini tak mudah dilakukan. Mengapa bicara dan teori lebih mudah daripada praktek? Praktek itu dibuat lebih sulit oleh Alloh, untuk menguji kesungguhan kita yang sudah menggebu-gebu mengumumkan dirinya akan sukses, tapi malas, peragu yang kuatiran dan ahli menunda. Bicara itu gampang tapi praktek itu susah, MEMANG harus begitu. Kita protes, juga tidak ada gunanya. Kita patuhi sajalah... "Karena kualitas seorang manusia terlihat ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan..." Subhanalloh...

Corectly, kita lah yang mengijinkan diri kita untuk merespon keadaan, asal tidak berlebihan..
Kita bisa aja marah sejadi-jadinya..
Mengangis sampai airmata ini kering..
Namun demikian, tidakkah terlalu disayangkan jika waktu kita habis untuk hal2 demikian...
Selama bernafas itu gratis, selama Bumi dan Alam Semesta masih berputar pada porosnya, Nikmat mana lagi yang hendak engkau dustakan???

Subhanalloh.. Ampuni diri ini Ya Rabb, yang masih lalai menjaga hati, menjaga sikap, dan lisan yang  tak terjaga ini... Hati, pikiran, mulut, mata,telingga, tangan, kaki, tubuh ini sudah terlalu lelah untuk mengejar Dunia... Saatnya mencoba memberikan waktu untuk tubuh ini brkholwat, berduaan hanya dgn Allah,..pergi ke mesjid, sholat tahyatul mesjid, lalu duduk tafakkur diirngi dgn istiqfar & sholawat...& biarkn air mata membasahi pipi ...
Ya ALLAH ampuni hamba, hamba hanya bisa mencintai ENGKAU, sementara iman hamba sangat lemah, masih mudah tergoda, bimbinglah hamba ya ALLAH..


Hasbunalloh wanikmal wakil, ni'mal maula wa ni'mannashir...



*Sebuah Dialog Hati...

Jumat, 18 Maret 2011

Life.. oh Life...

Rasanya baru kemarin ibu memandikanku tiap pagi dan sore hari, sambil membubuhkan bedak wangi ke pipi seperti kue mocci...

Rasanya baru kemarin menenteng botol minuman warna biru muda bergambar kartun kesayanganku (entah dimana botol itu skrg).. belajar mewarnai.. bernyanyi.. dan dipukul Bapak krna main dirumah tetangga hingga lalai dengan jam bobok siang.. ;-p

Rasanya baru kemarin aku belajar menari... Di aula sekolah, berdiri di barisan paling belakang, clingak-clinguk seperti anak tolol, namun pada akhirnya menjadi yang didepan, didepan Presiden, 21 Duta Besar Negara sahabat, Yaa, menari.... mengkolaborasikan antara raga.. irama.. dan rasa...

Rasanya baru kemarin Ha Ha Hi Hi terbahak-bahak dengan teman teman berseragam putih-abu abu... Diburu waktu pukul tujuh pagi (mengerjakan PR)..  Gemetaran dengan nilai 4 hasil ulangan Kimia, cas cis cus dengan Bahasa Inggrisnya, atapun parle Francaisnya.. mulai merasakan cenat cenut ketika bertemu dengan teman lawan jenis.. wkwkwkwk... So silly....


Rasanya baru kemarin menjadi "Putri" kota kecil ini... Berbalut Kebaya Jawa yang anggun, adu kompetensi dan intelektulitas. Menerapkan manner disegala kondisi (kadang jengah juga ;-p), dipuji, disanjung, meski kadang hal ini mebuat orang lain ada merasa iri juga.. (^.^)

Ini hanya cuilan pada sebuah episode kehidupan.. hanya secuil..

Setiap detik yang berlalu takkan pernah kembali. Namun segala yang telah berlalu bukan berarti berlalu tanpa makna. Selalu ada pelajaran yang dapat kita ambil dari setiap kejadian, mungkin itu yang disebut pengalaman. Namun bukan berarti orang yang banyak pengalaman lantas tau banyak hal, itu tergantung bagaimana kita belajar dari pengalaman tersebut. Yaa, lagi lagi kita harus belajar...

Bertemu banyak orang, berkomunikasi, berinteraksi, dengan beragam kelebihan kekurangan karakter dan watak masing-masing. Aku belajar bagaimana menghadapi tiap-tiap karakter itu, tak jarang harus menguras kesabaran yang seharusnya tak ada batasnya. Pesan Bapak, jika menemui tokoh atau karakter yg tidak baik, lebih baik dihindari, setidaknya belajarlah darinya, bukannya ia tak baik, hanya saja belum baik...



Sering diri ini berdialog dengan hati...
Menyelami... Apa hakikat hidup ini....

Rabu, 09 Maret 2011

Jika aku cantik..

Jika aku cantik..
Itu karena aku terlahir di Dunia ini sebagai seorang perempuan, kalau laki-laki pastilah disebut tampan.. Hehehe...

Jika aku cantik..
Itu karena Ibu yang mengajariku untuk cantik atitude, mulai dari tutur kata yang lembut, dan sikap yang manis..

Jika aku cantik..
Itu karena cantik adalah amanah yang di titipkan Alloh agar aku dapat senantiasa menjaganya, merawatnya, agar berkah untuk sesama..

Jika aku cantik..
Itu karena dahulu aku pun buruk, ibarat sebuah cangkir cantik yang sebelumnya adalah seonggok tanah liat yang harus "ditempa"  berulang kali untuk mendapatkan bentuk yang paling sempurna..

Jika aku cantik..
Itu karena semata mata untuk calon suamiku kelak.. Bukan untuk menuai pujian dari sesama, aku ingin tampil sebaik mungkin dimatanya... Ya, karena aku sangat menyayanginya...

Tapi sayangnya, aku belum cantik sepenuhnya.. Masih ada banyak hal yang harus kulakukan untuk dapat cantik sesungguhnya.. Sangaaatttt banyak.... Tak mudah meraih Cantik yang hakiki... Semoga aku bisa... (^.^)
  
Sebaik baiknya kecantikan adalah cantik dimata Allah SWT... Cantik yang hanya untuk suami dan mahramnya... Cantik karna wajah berhiaskan tetesan air wudhu, teduh karena senantiasa menundukkan pandangan.. Cantik itu hanya sebutan.. Kita pun sangat memahami, bahwa cantik itu relatif.. Hidung mancung, kulit putih mulus bukanlah tolak ukur sebuah kecantikan. Jika iya, lalu bagaimana dengan ras kulit hitam (Negroid) hidung pesek, pendek , mata sipit dll?? Apakah ini menjadi musibah bagi mereka?? 

Subhanalloh... Alloh SWT. telah menciptakan manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya agar senantiasa dapat bersyukur...

Karena hidup ini hanya sesaat , apa yang kita miliki adalah amanah baik itu harta, anak, pun fisik yang menjadi tempat bersemayamnya Ruh di Dunia ini. Apa yang kita miliki adalah yang terbaik untuk kita... Siapa tau dengan memiliki kecantikan fisik yang sempurna lantas membuat kita menjadi tinggi hati, dan menimbulkan fitnah... Astaghfirulloh... Alloh sudah men-desaign fisik kita sedemikian rupa. Lihat saja, jutaan penduduk penghuni Bumi, tak ada yang wajahnya sama persis. Meski kembar, tetap saja ada perbedaanya. Subhanaloh... Lalu nikmat mana lagi yang hendak engkau dustakan??? Kini, semua kembali kepada pribadi masing2.. Ingin cantik di mata siapa?? Alloh SWT Sang Maha dari segala Maha.. ataukah segelintir manusia yang juga ciptaan-Nya....


Barokalloahu... Semoga kita termasuk insan yang senantiasa bersyukur...
(Setetes embun penyejuk jiwa bagi kaum Hawa yang gelisah akan karunia dari Nya..)


Sebuah Dialog Hati....
 

Selasa, 08 Maret 2011

Friend oh Friend...

Sahabat itu hakikatnya membaikkan..
Sahabat itu tak menjerumuskan..
Sahabat itu bak ladang ilmu...
Barakalloh...

Memang tak mudah menjaga hubungan baik dengan seseorang, terkadang banyak pula cobaan yg menghampiri, ego, emosi pun ikut mewarnai. Entah siapa yang memulai, tapi rasanya tak bijak jika kita mencari siapa yg benar dan siapa yg salah. Berulang kali diri ini meminta maaf jika ada kealpaan, namun berulang kali engkau melontarkan kalimat-kalimat yang rasanya cukup membuat miris hati ini.. Semakain hari, bukannya semakin mereda malah semakin menyakitkan.. Tak hanya menimbulkan sakit hati, tetapi juga memunculkan fitnah, menyangkutpautkan orang tua, Astaghfirulloh.... Seburuk-buruknya orang tua, tetap tak pantas jika kita asal2an dalam menilai sesorang, apalagi jika jarang bertemu secara langsung. Alloh SWT. Maha Tau,

Aku tau dan sangat yakin, pada hakikatnya engkau tak pernah berniat buruk, mungkin engkau hanya belum mengenalku sepenuhnya, mengetahui bagaimana kehidupan yg setiap hari kujalani saat ini... Apa engkau tau setiap detik yang kualami hari ini dan setiap harinya? Apa engkau tau apa yang kumakan hari hari dan setiap harinya? Apa engkau tau pakaian apa yang kukenakan hari ini dan setiap harinya? Apa engkau tau apa yang kuucapka hari ini dan setiap harinya?? Jika tidak, lalu bagaimana bisa engkau menilai sesorang hanya dari cerita orang lain atau atas dasar perasaanmu yang sedang memburuk itu?????? Hey, bukankah jika ada teman yg bahagia sudah selayaknya kita ikut berbahagia...??Saling mendoakan, saling support, bukankah itu lebih baik??

Mohon maaf dengan segenap jiwa jika ada pihak2 yang merasa tersakiti, maaf jika saya me-remove dari pertemanan di salah satu situs pertemanan. Semua kulakulan karena ada alasan tersendiri. Seandainya engkaupun dapat memahami apa yang saya rasakan, betapa menyakitkan kata-kata yang engkau lontarkan ke pulik, masih melekat erat di otakku kawan, yang pada kenyataanya itu bersifat subyektif saja... Seandainya engkau masih ingat satu per satu perkataan yg menyakitkan itu... Seandainya ada orang lain yg menilai buruk orang tuamu.. Tidak sakit hati kah engkau??? Aku memang tak sempurna, sangat tdk sempurna, banyak kesalahan2 yang telah kulakukan.. Tapi jangan sekalipun menilai buruk orang tuaku... Maka aku mohon maaf.. jika maaf saja belum cukup bagimu, semoga Alloh melapangkan hatimu untuk memafkanku... Semoga ada titik temu untuk menjernihkan kesalahpaman ini... InsyaAlloh...

Pun aku tetap mendoakan yang terbaik untukmu, tanpa engkau tau akan hal itu...
Semoga kebaikan datang dari segala arah untu kita semua..

Untuk yang pernah menjadi teman baikku.. Terimakasih...

Jumat, 25 Februari 2011

Perkenankanlah Aku..

Engkau yang Maha meneguhkan...
Teguhkanlah kami dalam ketaatan kepadaMu..
Jadikanlah setiap perkara dan urusan kami senantiasa dalam kebaikan..
Barokallohu..

Jum'at... semoga senantiasa penuh rahmat, pun pada hari-hari berikutnya, semoga makin berlipat nikmat yang Engkau berikan....

Ya Rabb seiring dengan nikmat usia yang masih Engkau berikan, serta sisa sisa nafas yang diizinkan untuk hambaMu ini menghirupnya.. Izinkan hambaMu yang hina ini menjadi tapak semaian pertama benih-benih generasi yang akan mewarnai Dunia dengan sinaran cahayaMu...

Ya Rabb, senyumanku adalah rahasia yang tersingkap... Tangisanku adalah rasa hati, dan kegeliasahanku adalah wujud kerinduan padaMu.. Ya Rabb, bantulah diri ini ... Bentengilah diri ini dengan perasaan malu yang berpadu dengan rasa keimanan dan keindahan taqwa kepadaMu Robb Izzati... Istiqomahkanlah aku...

Ya Rabb... Aku ingin menjadi hamba yang menghiasi wajahku dengan titisan wudhu, bibir dengan tilawatil Qur'an dan dzikrullah.. Mata yang memandang segala bukti kebesaranMu di Bumi.. di Langit-Mu.. perdengarkan telinga ini dengan Takbir, Adzan, yang akan menambah ma'rifah kepada-Mu.. Akal yang tafakkur dan tadabbur di setiap bait-bait Kalamullah...

Ya Rabb, aku ingin menjadi sebaik-baik wanita.. yang apabila diberi sesuatu, aku senantiasa bersyukur.. Dan jika tidak diberi apa-apa aka akan tetap bersabar. Karena aku tau, Engkau mencintai orang-orang yang bersabar, yang ridho atas ketetapan takdirMu...

TanpaMu.. Tanpa cahayaMu.. tiadalah bermakna kehidupan ini.. 
Ampunkanlah dosa-dosa hamba yang hina ini...
Padamkanlah kisah silamku...
Aku ridho atas ketetapan takdirMu...
Ya Rabb... 
Kasihilah aku Ya Rabb..
Alloh swt. suka memandang wajah umatNya yang senantiasa tersenyum,
senyum dikala susah..
senyum karna ibadah..
Senyum tuk menjalin ukhuwah... Barokalloh...

Kamis, 24 Februari 2011

"Talk less do more.."

"Talk less do more.."

Sebuah kalimat yang familiar bagi kita karna merupakan sebuah jargon iklan salah satu product rokok. Tapi bagi saya ini kata yang memiliki kedalaman makna. Mungkin lebih karena siapa yang mengatakannya. Ya, mungkin sudah terlampau banyak saya mengumbar kata-kata namun masih nihil dalam aplikasinya.. (^.^) Hal ini yang membuat saya takut pun malu mengatakan kata2 yang baik, namun diri ini belum baik.. Di media manapun itu, fb or the other.. Obviously, masih banyak yang harus dilakukan. Feel embarasing with my self.. Tapi tentu saja saya tak akan menjadi rendah diri, because for me rendah diri means kufur nikmat. 

Belakangan ini nampaknya saya kurang memberikan "ruang" pada diri sendiri untuk ber-muhasabah.. That's why, yang teraplikasi dalam kehidupan adalah feel's like 'just the way I am'.. No!! I don't want to be only just the way I'am. Tak mau menjadi pribadi yang ala kadarnya. So, Karina.. saatnya lebih memberi ruang pada dirimu, untuk melatih "kepekaan" terhadap lingkunganmu... Berlatih lebih giat untuk dapat mengendalikan diri. Karna pada hakikatnya, musuh terberat diri ini justru adalah diri sendiri. Karna manusia diciptakan komplit dengan genk "Ego" dan sohibnya yang bernama "Emosi". Sebuah kolabirasi yang aarrgghh apa itu namanya, tak tau saya... It's depend on our self to control our self..

Meski tak mudah.. Semoga aku bisa...
Ya Rabb, mudahkan dan kuatkan niat dan iktiyar ini dalam menjaga hati, menjaga lisa, dan menjaga sikap..
Semoga orang2 disekitarku dikaruniai kesabaran yang berlebih oleh Alloh SWT dalam mendampingiku.. No more promise, just step by step prove to them.. Bismillah....


Benar dan salah adalah hal yang lumrah dalam kehidupan ini. Dengan "BENAR" kita mampu mengajari, dengan "SALAH" kita mampu belajar dari nya.. Ini hanyalah sebuah proses menuju pendewasaan diri, pada sebuah episode kehidupan...

   Aku akan berhenti berfokus pada kekuranganku,
...karena itu akan membuatku merasa iri dan tersiksa
dengan kelebihan orang lain.

Jika aku berfokus pada kelemahanku,
aku akan menyesali yang tak bisa kumiliki.

Jika aku mensyukuri yang dapat kulakukan dan
berfokus menjadikannya keuntungan bagi orang lain,
aku akan menjadi kuat dan gembira.
Aku akan berfokus pada yang menguatkanku.
Semoga saya bisa... InsyaAlloh...

Sabtu, 19 Februari 2011

Surprise.. ooh Surprise... :(

Duwooohhh... sedih hatiku, kecewa berat... Apa yang sudah kurencanakan, gagal total gara-gara kesalahan kecil yang berdampak besar (semoga tidak deng..) Maksud hati ingin memberikan kejutan manis, eealaaaahhh.... belum di tinjukin malah aku yang terkejut duluan... Ada yang salah???!!! Duuuuhh, maafkan aku sayangku... ini bukan salahku, tapi salah mas-nya yang salah ketik... :( hiks hiks....
Semoga engkau berkenan ya sayang.... jangan dilihat item nya, tapi value nya.. heheheheee...
The problem is I love you more..... (^.^)

Senin, 14 Februari 2011

Jodoh itu di tangan Siapa?

Berhati-hatilah dengan doa
agar diberikan jodoh yang
menerima Anda apa adanya.

Orang yang menerima pasangan
yang apa adanya adalah orang
yang juga apa adanya,
termasuk yang seadanya.

Berhati-hatilah juga
untuk minta segera menikah.

Jika kita belum pantas bagi
pasangan yang baik,
kita akan dinikahkan dengan
pasangan yang belum baik.

Jodoh itu di tangan kita.

Kita yang memilih,
Tuhan yang menyetujui.

*Mario Teguh

Subhanalloh.. Advise yang begitu dalam buatku, ketika diri ini berencana melangkah kedalam suatu fase kehidupan namun tak sendiri.. Tak semudah yang dibayangkan, tak segampang seperti apa yang diangankan. Karena, kuncinya ada pada diri kita sendiri... Jika kita berharap mendapatkan pasangan yang baik, lalu sudah baikkah kita? Jika kita inging dicintai, diperhatikan, disayang, sudahkan kita mencintai dengan setulus hati, memperhatikan dengan meminimalisir harapan untuk diperhatikan, dan menyayangi dengan segenap kelembutan jiwa yang di intrepretasikan kedalam tutur kata yang lembut, dan laku yang anggun... Tidak sedikit dari kita yang mengharap mendapatkan pasangan yang rupawan, sabar, kaya raya, namun seringkali justru kita melupakan bagaimana kualitas diri sendiri... Bagaimana kita bisa dapat pasangan yang 'berkualitas' jika kita sendiri tidak 'berkualitas'?? Akan menjadi sangat egois jika kita menginginkan yang baik-baik, namun tidak diimbangi dengan ikhtiyar untuk membaikan diri sendiri... Apapun itu.. tidak terkecuali masalah jodoh.. Ya, karena jodoh ada di tangan kita, kita yang memilih dan Alloh lah yang akan menyetujui.. Soal rejeki??? "Memiliki kepribadian yang baik, itu sudah rejeki.."

 Pintaku padaMu Rabb kami...
Kuatkan niat ini untuk memantaskan diri dalam menerima segala pengabulanMu..
Mudahkan langkah ini dalam pengupayaan atas karunia yang telah Engkau karuniakan..
Tumbuhkan rasa kasih sayang dalam hati ini agar aku dapat semakin 
menyayangi pasangan yang telah Engkau siapkan untukku..
Jadikan jiwa ini jiwa yang penuh kasih...
Karena aku tahu, Engkaulah Maha Pengasih..

*Sebuah Dialog Hati...

Jumat, 11 Februari 2011

Jika Kau Bertanya Siapa Aku

Jika kau bertanya siapa aku
Kujawab, aku adalah tulisan-tulisanku
Setidaknya sebagian diriku
Dan itulah yang kini kuserahkan kepadamu
Sebagai pengabdian atas mahar termahal darimu..



Jangan cemas, sayang..
Kau akan memperoleh diriku
Bukan hanya sebagian, tapi keseluruhan!!
Sebab selebihnya bisa kau dapati pada jasmaniku,
Ucapanku, perbuatanku, pikiranku,
Dan perasaan-perasaanku yang masih terpendam
Juga pada kekeliruan dan kelemahan-kelemahanku..

Terimalah penyerahan diriku..
Sebagaimana aku pun akan menerima dirimu
Dengan rela..
Dan bahagia..

Dan aku mencintaimu..

Betapa Engkau

Betapa engkau, kekasihku
Saat aku memikatmu
Kau memikatku lebih cepat
Saat aku menggodamu
Kau menggodaku lebih kerap
Saat aku merayumu
Kau merayuku lebih hebat
Saat aku mengejarmu
Kau mengejarku lebih lesat
Saat aku menginginkanmu
Kau menginginkanku lebih kuat
Saat aku menyayangimu
Kau menyayangiku lebih hangat
Saat aku mencintaimu
Kau mencintaiku lebih puncak
Saat aku merindukanmu
Kau merindukanku lebih pekat
Saat aku memelukmu
Kau memelukku lebih ketat
Saat aku menciummu
Kau menciumku lebih lumat
Betapa engkau, kekasihku
Saat aku menaikkan semuanya hingga berlipat-lipat
Kau berucap, “Dasar tak mau kalah!”
Hehehehe
Begitulah aku, kekasihku
Dan kau suka itu

Aku mencintaimu. Tapi itu belum cukup. Aku juga merindukanmu. Itu pun masih kurang. Aku membutuhkanmu, menginginkanmu, mengharapkanmu. Aku memikirkanmu, mengangankanmu, mengkhayalkanmu …
Namun itu semua baru akan bermakna hanya bila engkau merasakan yang serupa.
Arrrggghh... lama lama perasaan ini semakin menggelayutiku.. :(

*Sebuah dialog hati..

Aku tak akan berbagi..

Ijinkan aku menangis sendiri..
Ijinkan aku bersedih dengan kesedihanku sendiri, menangis sejadinya.. maaf jika perasaan ini terlalu rapuh, pun kalian akan tetap melihat senyumku senantiasa menghiasi wajah ini.. Tak akan kulibatkan kalian..

Ijinkan aku sakit sendiri..
Ijinkan aku merintih dengan rasa sakitku sendiri, diam menahan nyeri itu, makanya aku tak pernah mau ke dokter, tak mau akrab dengan obat, bahkan kusembunyikan dari kalian, sialnya terkadang Bapak sering menemukan obat2 yang kusembunyikan.. pun kalian akan tetap melihat tubuhku senantiasa nampak sehat.. Tak akan kurepotkan kalian..

Ijinkan aku marah sendiri..
Ijinkan aku menggerutu dengan emosiku sendiri, membating gelas piring hanya dalam anganku saja, pun kalian akan tetap melihatku baik-baik saja meski aku hanya diam.. Tak akan kumarahi kalian..

Tapi ijinkan aku berbagi bahagia bersama kalian, karena kalian adalah bagian dari kebahagiaan itu.. Bapak, Ibu, kakak-kakaku, adikku satu2nya, dan orang terkasihku tentunya..

Mungkin bagi kalian ini salah, egois sekali, aneh sekali, tapi inilah yang ingin kulakukan, biarlah kalian melihat segala yang terbaik dariku. Pada saatnya nanti aku pun akan pergi sendiri, siap tidak siap aku harus siap... ingin aku berkeluh kesah dengan orang yg paling kusayang.,. Ibu.. Ibu, kenapa jantungku jadi makin sering sakit?? Apalagi setiap aku menagis, nyeri itu semakin terasa Ibu.. Setiap aku sedikit kelelahan jatung ini berdetak lebih kencang bu.. Kenapa..?? Setiap malam aku berharap dapat tidur dengan nyenyak namun yang kudapati dada ini harus terasa sesak dahulu.. Ibu, aku tak ingin sakit sepertimu.. Tapi Ibu, aku tak akan mengatakan rasa ini secara nyata, cukup aku berdialog dengan hatiku saja Ibu..
Mungkin Ibu berfikir aku tak mau berbagi, itu salah, karena aku tetap berbagi.. tapi cukup kebahagian saja.. Sudah cukup, sudah terlalu sering aku merepotkan kalian, ijinkan aku mengubah tangis itu, khawatir itu, menjadi senyum suka cita...

... And I'm Guilty....

...another [ eF Be ] story..

Saya adalah tipikal orang yang senang bergaul dan memiliki banyak teman. Entah itu di dunia nyata ataupun di dunia maya. Seperti saat ini yang sedang boomingyaitu FB. Tapi,di FB pun, saya membatasi hanya untuk orang orang yang saya kenal secara pribadi, dan pernah bertatap muka dengan saya. Selebihnya., walaupun mutual friend nya banyak, pasti akan saya ignore.

Beberapa saat yang lalu, hampir setahun kira kira, saya mulai memberlakukan sistem grouping di frenlist dan membatasi siapa siapa saja yang bisa mengakses status dan aktivitas saya. Cara ini saya tempuh karena sejujurnya, kembali saya terbentur dengan sebuah masalah.

Saya tidak memungkiri, bahwa fungsi FB telah begitu memuaskan di berbagai sisi. Tapi tetap ada sisi negatif yang tidak dapat saya hindari. Di FB, saya kembali menemukan teman semasa sekolah mulai SD,SMP , SMA hingga Kuliah yang sekarang bertebaran di seantero jagat. Pun demikian dengan teman baru... Dan inilah sisi negatifnya.

Awalnya, saya mencoba berhusnudzon saat dia,sebuah potongan itu, meminta saya untuk menjadi teman di dunia maya. Dan kami berinteraksi sewajarnya. Tapi, beberapa bulan kemudian situasi ini menjadi bumerang bagi saya. Karena, beberapa bulan kemudian dia menyampaikan kata2 yang sungguh menyakitkan hati, tak pantas bagi seseorang yang mengaku sahabat untuk mengatakannya, yg justru menjadikan fitnah.. Pada awalnya hati ini masih mampu bertahan, namun makin lama hati ini makin sakit.. Dengan segenap pertimbangan, akhirnya saya putuskan untuk me-remove nya baik dari FB maufun list kehidupan saya.. Cukuplah menjadi potongan masalalu yang mewarnai perjalanan kehidupan saya..

Pernah pula saya memasang foto profil yang sedikit jelas memperlihatkan wajah. Tiba tiba seorang teman memuji ujung ujungnya mengungkapkan hal yang sedikit membuat saya (kembali) merasa tidak nyaman. Masalahnya, status teman saya sudah memiliki keluarga. Rasanya tidak pantas saja jika seorang laki laki atau pun perempuan, memuji orang lain diluar pasangannya. Dan jujur,, inilah yang selalu berusaha saya jaga agar saya tidak kebablasan. Saya tidak mau tindakan saya menyakiti siapapun. Apalagi saat ada orang lain di hidup mereka. Dan saya pun tak ingin menyakiti pasangan saya... Pasangan yang telah Alloh persiapkan, yang InsyaAlloh mampu menuntun diri ini menjadi lebih baik, yang dimana saya mendapat begitu banyak mandat dan amanah untuk menjaga hubungan ini..

Baiklah.......... Saya belajar dari pengalaman ini..
Jadi, akhirnya terhitung hari ini saya mulai mem-protect semua akses ke Account FB milik saya. Bahkan saya berencana menonaktifkan profil saya sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.. Kecuali content notes yang selalu saya optimalkan, yang lainnya tidak ada lagi yang tersisa. Sepertinya, hanya Blog saja yang membuat saya Insya 4WI nyaman berinteraksi. Menterjemahkan segala "dialog hati.." Hingga tugas saya hanya tinggal mengoptimalkan nya saja. Semoga saya bisa... Ya Alloh, ijinkan hamba menata hati, menata kehidupan yang lebih baik, dengan tetap menjaga tali silaturahmi... Bismillah...

*Sebuah dialog hati...

Senin, 07 Februari 2011

Nikmatnya Rendah hati..

Bila bersikap rendah hati tetapi hati merasa sudah rendah hati, maka sesungguhnya kita sedang sombong, karena orang tawadhu tidak pernah merasa istimewa dengan ketawadhuannya.. Subhanalloh, susahnya 'menjaga hati'.. Ya Rahman, Ya Rohim..
Segala puja dan puji segalanya milik Alloh yang Maha Menatap dan Mendengar, Yang Mengangkat dan Merendahkan apa yang Ia kehendaki... Angkatlah derajat kami dengan ridhoMu...
Kita tentu ingin dihargai.. itu normal..Ingin dihormati.. itu normal..Ingin dipuji.. itu normal.. Namun menjadi tidak normal ketika kita diperbudak oleh keinginan untuk dihargai, dihormati, dan dipuji, Naudzubillah.... Karina, jadilah seperti pohon yang akarnya menghujam kedalam tanah maka kokohlah ia, tetapi pohon yg akarnya tak menyentuh tanah, jangankan dihempas angin, sisiram airpun goyah.. Maka yuuuk menanam diri dan hati ini di Bumi kerendahan hati.. Subhanalloh...
Alangkah indahnya jika kita mampu rendah hati dihadapan manusia, dan rendah diri dihadapan Alloh.. Kita tidak bisa memaksa orang lain selalu sesuai dgn keinginan kita, namun kita harus memaksa diri kita untuk menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita.. Subhanalloh.. (^.^) Belajar dengan mengamalkan.. Every single day was inspired me... Barokalloh..

*Sebuah dialog hati

Rabu, 26 Januari 2011

Wisata hati..

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik dari pada menjaga lisan...

Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yg lebih baik dari pada pakaian takwa...

Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik dari pada memberi nasihat baik...

Aku mencari segala bentuk rizqi, tapi tidak menemukan rizqi yang lebih baik dari pada sabar...

Aku mencari berbagai sandaran hati, namun aku tidak menemukan sandaran yang lebih baik dari pada kepada Alloh swt.

*Sebuah dialog hati...

Jumat, 21 Januari 2011

Tentang Doa...

Sahabatku yang baik, Doa mu belum dikabulkan olehNya?? Mungkin saja engkau belum siap menerimanya, atau engkau belum bersungguh-sungguh meminta padaNya.. Sabar saja, dan teruslah berdoa... Yang Maha Segala Maha hanya sedang menguji kesabaran dan kesungguhanmu.. Mungkin tidak sekarang, bisa saja nanti, esok , atau lusa.. Apapun itu.. Syukuri saja atas pengabulanNya.. ;-)
Sahabatku yang disayang Alloh... sudah siapkah kita menerima pengabulanNya?? Mungkinkah kita lantas lupa setelah Dia mengabulkan doa-doa kita.. Kita butuh, lalu meminta lagi padaNya??
Berapa banyak doa yang terhampar di hadapanNya? Tatkala keinginan menjadi prioritas?
Lalu, ketika hitungan waktu membuat nyata , mengapa pula harus ada keraguan? Lupakah engkau akan doa doa  itu? Inilah yang kau inginkan, wahai sahabatku...


Astaghfirulloh... Ampuni hambamu ini Ya Rabb..
Yang belum bisa bersungguh-sungguh dalam berdoa..
Yang seringkali lupa setelah Engkau mengabulkannya..
Yang belum istiqamah menyebut asma-Mu..
Malu aku dengan diri ini....
(Sahabatku adalah Aku...)








"Sebuah dialog hati..."
 

Kamis, 20 Januari 2011

Ketika aku marah..


Inilah yang aku harapkan untuk  engkau lakukan saat aku marah padamu....

   Jika aku marah padamu, atau kesal, paling jauh aku hanya akan masuk kamar, menyusupkan kepalaku ke balik bantal, dan mungkin sambil terisak-isak. Tapi kau jangan pergi, sayangku. Bujuklah diriku dengan kata-kata yang lembut. Duduklah di belakangku dan usap-usaplah punggungku atau lingkarkan tanganmu di bahuku. Aku mungkin akan menepiskan tanganmu. Aku mungkin akan diam saja selama beberapa waktu. Dan kau tak tahu lagi mesti melakukan apa. Tapi jangan putus asa. Sesungguhnya aku sedang menguji kesabaranmu, sebatas mana kau tetap memperhatikanku.

Jika kesabaranmu dan perhatianmu kurasa cukup, aku pasti bicara. Aku akan menangis di pangkuanmu dan bercerita kenapa aku marah. Aku akan meminta maaf kepadamu, kau pun mungkin begitu, dan aku akan semakin mencintaimu. Saat itulah kau boleh meminta apa saja dariku, dan aku pasti akan menuruti apa pun keinginanmu.

Tapi jika kau pergi, ke rumah temanmu atau ke warung kopi, aku akan tambah sedih. Apalagi jika kau meninggalkanku ke tempat yang tidak kuketahui, aku bisa curiga dan kian marah. Aku paham jika kau dibuat bingung dengan tingkah orang perempuan. Tapi cobalah untuk memenuhi harapanku ini suatu saat nanti, walaupun kau tak sepenuhnya mengerti. Terima kasih...Aku mencintaimu dan akan tetap begitu. Walau konflik pasti menghampiri kita, ketahuilah, dengan itulah cinta kita beranjak naik. 
You love me?? I love you more... (^.^)

Kamis, 13 Januari 2011

Dialog hati...

Manusia hidup dari hatinya. 
Manusia bertempat tinggal dihatinya. 
Hati adalah sebuah perjalanan panjang. 
Dimana manusia menyusurinya, 
menuju kepuasannya, 
kesejahteraannya, 
kebahagiannya, 
dan, Tuhannya....

Rabu, 12 Januari 2011

Ikhlas..

aku pingin belajar IKHLAS..
ikhlas meski ikhlas itu berat,,,
berat semuanya,
IKHLAS itu dipaksa untuk membuat yang berat tadi menjadi ringan seringan kapas yang terbang terbawa dengan angin..
semoga aku bisa...
Apa itu Ikhlas? Bagaimana dalam mengimplementasikannya?? Hal ini membutuhkan proses yang panjang dan tak mudah. Terkadang mereka menyerah ditengah jalan sebelum mampu meraihnya.. Ya, Keikhlasan... Hanya Alloh, Rabb ku yang tau apa aku ini sudah ikhlas apa belum.. Begitu banyak dialog hati akan tanda tanya apa itu Ikhlas, apa itu Sabar, karena begitu banyak 'godaan' yang mencoba menghujam jiwa ini Ya Rabb..
Yang aku butuhkan saat ini hanyalah me-manage rasa, manis-pahit, susah-senang, duka-tawa, dapat kurasakan dengan"RASA" yang sama...
Ya Rabb, bimbinglah hati dan jiwa ini agar senantiasa dalam kesabaranMu, Ikhlas akan segala pemberianMu... Damaikan hati ini..

Semoga setetes Ikhlas ini, menorehkan bait bait surga... Jangan biarkan tahun ini berlalu tanpa ikhtiyar di jalanMu....

Amin ya Robbal 'alamiin... (^.^)

Selasa, 11 Januari 2011

Menikah itu.....

Apakah yang harus dilihat dari seorang laki laki  yang datang dengan niat menikahi kita? Apa yg membuat saya percaya akan sakinah bersamanya?:)
Banyak pertanyaan di kepala seorang muslimah, banyak dialog hati sebelum memutuskan menerima calon yang melamar
 
1. Tentang usia, bukan perbedaan usia yang matters, tapi seberapa dewasa dia? Seberapa siap ditempa ujian hidup? ini penting

2. Lalu penghasilan yang tak seberapa? Akan cukupkah?
 Patut Di ingat: Pekerjaan/penghasilannya kini tak mencerminkan masa depannya.Alih alih  melihat penghasilan saya mencoba melihat apakah dia gigih berusaha? Apakah dia pribadi yg rajin, ulet dan tangguh?

3. Bagaimana dia akan memperlakukan saya sebagai istrinya setelah menikah?
Saya amati lewat bagaimana dia memperlakukan ibunya.

4. Kriteria lain saat memutuskan menerima pasangan hidup, apakah dia memiliki impian besar dalam hidupnya?
Dan dia harus  meletakkan mimpi mimpi  saya dan anak anak , juga ibunya sebagai bagian dari mimpi pribadi yang harus diupayakannya


Dalam pernikahan bukan kata cinta setiap hari yang kita butuhkan dari pasangan, tapi bagaimana dia membuatmu merasa dicintai. Istri dan anak anak membutuhkan  lelaki yang pandai mengelola waktu dan kokoh dalam memproses impian keluarga. Sebagai istri, saya mebutuhkan seseorang, bukan yang selalu meng-iyakan, tetapi yang bisa membantu saya melihat keputusan keputusan apa yang harus diambil

Menikah bukan persoalan ingin. Menjadikan pernikahan media ibadah yang menguatkan pasangan juga anak anak ke jalanNya perlu kesiapan.

Keinginan menikah harus dibarengi dengan keberadaan calon. Bukan sekedar istri/suami tapi calon terbaik bagi anak anak kelak.

Pernikahan juga medan tempur dalam menghadapi hari hari yang tidak slalu pelangi. Kadang mendung dan badai hadir.

Tanpa dibuktikan dengan sikap nyata, maka kata-kata mesra hanya sejumlah kalimat tanpa makna, dan tidak membuktikan cinta.

Jangan lupa diri hanya karena kata cinta. Sebab cinta adalah setia mendampingi, berjuang untukk memberikan yang terbaik bagi yang dicintai

*Sebuah nasehat untuk diriku sendiri.. Bismillah, semoga Alloh meng-ijabah doa kami, melapangkan langkah dalam mengikhtiyarkan niat baik kami...

Jumat, 07 Januari 2011

Biarkan aku merawatmu Ibu...

..Seketika air mataku luruh, ketika Ibu meminta maaf padaku karena merasa merepotkan.. Itu tidak benar Ibu, apa yg kuberi tiada pernah sebanding dgn kasih sayangmu.... Aku menyayangimu Ibu, pun padamu Bapak... 

 

 

Pagi itu seperti pagi biasanya, kusempatkan memandikan Ibu sebelum berangkat ke kantor. Aku memang tak semahir perawat2 di Rumah Sakit, kakak no. 4 lah yang banyak mengajariku bagaimana merawat orang sakit. Penyakit stroke yang Ibu derita beberapa tahun terakhir membuat Ibu tak bisa bebas beraktifitas, untuk berjalanpun serasa tertatih-tatih, seringkali aku harus terjaga ditengah malam untuk mengantar ibu kebelakang, bahkan ibu harus berupaya keras memutar otak hanya sekedar ingin mengucap nama anaknya, tak ayal semua nama anaknya pun ia sebutkan, dalam diam hatiku menangis melihatnya...

Ibu pun tak pernah menyangka akan mendapat rejeki berupa penyakit seperti ini.. Pernah ia bercerita padaku, "Lha iya yuuk, padahal mbiyen Ibu ki sing nyirami (memandikan) si Mbah, lha kok malah aku dirumati koyo ngene...". Ibu yg dulu senantiasa merawat Eyang Putri , namun sekarang  Ibu lah yang dirawat oleh putra-putrinya.. Bersyukurlah Ibu, kami bahagia bisa merawatmu...

Tapi pagi itu berbeda, saat Ibu agak droop, dengan suaranya yang lirih diiringi isak tangis, Ia meminta maaf padaku karena harus merepotkan anak-anaknya. Air mata ini tak terbendung Ya Rabb... Betapa tak sebanding atas apa yang kulakukan dengan kasih sayang yang Ia berikan...

Dalam "5 waktuku", ku pinta pada Rabbku, 

Semoga Allah memampukan putra-putrimu untuk selalu bisa membahagiakan Ibu dunia dan akhirat, moril dan materil,..
Semoga Allah mengizinkan putra-putrimu untuk dapat menghapus air mata kesedihan lalu menggantinya dengan senyum dan tawa bahagia...
Semoga Allah melindungi Ibu, memberi Ibu kesehatan, memampukan Ibu untuk beribadah maksimal,
Semoga Allah menjaga Ibu demi cintamu untuk putra-putrimu.
Semoga Allah memberi Ibu khusnul Khatimah.
amin amin amin ya Rabbal'alamiiin...

Cukup Ibu.. Jangan mengangis lagi, sungguh kami bahagia bisa merawatmu Ibu... jangan pikirkan kerepotan kami.. fokus saja pada kesembuhanmu Ibu... Aku tahu, pun sangat menyadari bahwa ada saat dimana kita akan berpisah, tak selamanya Ibu menemaniku.. Maka tak akan ku sia-siakan kesempatan bersamamu.. Ibu, Ayah,.. lewat berbakti kepadamu lah jalan menuju surga Rabbku..

You love me?? I love you more...

 

Selasa, 04 Januari 2011

Such a wonderfull journey..

Meniti kehidupan, dalam sebuah perjalanan..

Aku mengerti, pun sangat menyadari..
Bahwasanya ada pada suatu masa dimana langkah ini berhenti..
Berhenti berjalan pada satu fase kehidupan ke kehidupan yang lebih abadi..

Sampai saat ini aku masih berjalan sendiri..
Setiap apa yang kutemui dalam perjalanan itu,
Naik.. Turun.. kunikmati sendiri..
Ya, karena ini perjalananku..

Rasanya sangat ingin berbagi..
Berbagi batin..
Berbagi apa saja yang baru kutemui, kurasa, kualami..
Tak pernah mengharap apa-apa..
Sekedar ingin berbagi.

Syukurku padaMu, sebentar lagi aku tak sendiri..
Aku tak akan sendiri lagi dalam melewati sisa perjalanan ini!!
Dengan "kendaraan" (agama) yang sama..
Dan dengan "Stasiun" akhir yang sama pula..

Tak ada lagi aku, kamu, melainkan 'kita'..
Ya Rabb kami,
Perkenankanlah kami mantap melangkah menujuMu..
Perkenankanlah kedekatan kami, semakin mendekatkan kami padaMu..
Lindungi kasih sayang kami agar senantiasa dalam naunganMu..


You love me?? I love you more.. (^.^)