Me..

Me..
Berinteraksi dengan sunyi...

Rabu, 26 Januari 2011

Wisata hati..

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik dari pada menjaga lisan...

Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yg lebih baik dari pada pakaian takwa...

Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik dari pada memberi nasihat baik...

Aku mencari segala bentuk rizqi, tapi tidak menemukan rizqi yang lebih baik dari pada sabar...

Aku mencari berbagai sandaran hati, namun aku tidak menemukan sandaran yang lebih baik dari pada kepada Alloh swt.

*Sebuah dialog hati...

Jumat, 21 Januari 2011

Tentang Doa...

Sahabatku yang baik, Doa mu belum dikabulkan olehNya?? Mungkin saja engkau belum siap menerimanya, atau engkau belum bersungguh-sungguh meminta padaNya.. Sabar saja, dan teruslah berdoa... Yang Maha Segala Maha hanya sedang menguji kesabaran dan kesungguhanmu.. Mungkin tidak sekarang, bisa saja nanti, esok , atau lusa.. Apapun itu.. Syukuri saja atas pengabulanNya.. ;-)
Sahabatku yang disayang Alloh... sudah siapkah kita menerima pengabulanNya?? Mungkinkah kita lantas lupa setelah Dia mengabulkan doa-doa kita.. Kita butuh, lalu meminta lagi padaNya??
Berapa banyak doa yang terhampar di hadapanNya? Tatkala keinginan menjadi prioritas?
Lalu, ketika hitungan waktu membuat nyata , mengapa pula harus ada keraguan? Lupakah engkau akan doa doa  itu? Inilah yang kau inginkan, wahai sahabatku...


Astaghfirulloh... Ampuni hambamu ini Ya Rabb..
Yang belum bisa bersungguh-sungguh dalam berdoa..
Yang seringkali lupa setelah Engkau mengabulkannya..
Yang belum istiqamah menyebut asma-Mu..
Malu aku dengan diri ini....
(Sahabatku adalah Aku...)








"Sebuah dialog hati..."
 

Kamis, 20 Januari 2011

Ketika aku marah..


Inilah yang aku harapkan untuk  engkau lakukan saat aku marah padamu....

   Jika aku marah padamu, atau kesal, paling jauh aku hanya akan masuk kamar, menyusupkan kepalaku ke balik bantal, dan mungkin sambil terisak-isak. Tapi kau jangan pergi, sayangku. Bujuklah diriku dengan kata-kata yang lembut. Duduklah di belakangku dan usap-usaplah punggungku atau lingkarkan tanganmu di bahuku. Aku mungkin akan menepiskan tanganmu. Aku mungkin akan diam saja selama beberapa waktu. Dan kau tak tahu lagi mesti melakukan apa. Tapi jangan putus asa. Sesungguhnya aku sedang menguji kesabaranmu, sebatas mana kau tetap memperhatikanku.

Jika kesabaranmu dan perhatianmu kurasa cukup, aku pasti bicara. Aku akan menangis di pangkuanmu dan bercerita kenapa aku marah. Aku akan meminta maaf kepadamu, kau pun mungkin begitu, dan aku akan semakin mencintaimu. Saat itulah kau boleh meminta apa saja dariku, dan aku pasti akan menuruti apa pun keinginanmu.

Tapi jika kau pergi, ke rumah temanmu atau ke warung kopi, aku akan tambah sedih. Apalagi jika kau meninggalkanku ke tempat yang tidak kuketahui, aku bisa curiga dan kian marah. Aku paham jika kau dibuat bingung dengan tingkah orang perempuan. Tapi cobalah untuk memenuhi harapanku ini suatu saat nanti, walaupun kau tak sepenuhnya mengerti. Terima kasih...Aku mencintaimu dan akan tetap begitu. Walau konflik pasti menghampiri kita, ketahuilah, dengan itulah cinta kita beranjak naik. 
You love me?? I love you more... (^.^)

Kamis, 13 Januari 2011

Dialog hati...

Manusia hidup dari hatinya. 
Manusia bertempat tinggal dihatinya. 
Hati adalah sebuah perjalanan panjang. 
Dimana manusia menyusurinya, 
menuju kepuasannya, 
kesejahteraannya, 
kebahagiannya, 
dan, Tuhannya....

Rabu, 12 Januari 2011

Ikhlas..

aku pingin belajar IKHLAS..
ikhlas meski ikhlas itu berat,,,
berat semuanya,
IKHLAS itu dipaksa untuk membuat yang berat tadi menjadi ringan seringan kapas yang terbang terbawa dengan angin..
semoga aku bisa...
Apa itu Ikhlas? Bagaimana dalam mengimplementasikannya?? Hal ini membutuhkan proses yang panjang dan tak mudah. Terkadang mereka menyerah ditengah jalan sebelum mampu meraihnya.. Ya, Keikhlasan... Hanya Alloh, Rabb ku yang tau apa aku ini sudah ikhlas apa belum.. Begitu banyak dialog hati akan tanda tanya apa itu Ikhlas, apa itu Sabar, karena begitu banyak 'godaan' yang mencoba menghujam jiwa ini Ya Rabb..
Yang aku butuhkan saat ini hanyalah me-manage rasa, manis-pahit, susah-senang, duka-tawa, dapat kurasakan dengan"RASA" yang sama...
Ya Rabb, bimbinglah hati dan jiwa ini agar senantiasa dalam kesabaranMu, Ikhlas akan segala pemberianMu... Damaikan hati ini..

Semoga setetes Ikhlas ini, menorehkan bait bait surga... Jangan biarkan tahun ini berlalu tanpa ikhtiyar di jalanMu....

Amin ya Robbal 'alamiin... (^.^)

Selasa, 11 Januari 2011

Menikah itu.....

Apakah yang harus dilihat dari seorang laki laki  yang datang dengan niat menikahi kita? Apa yg membuat saya percaya akan sakinah bersamanya?:)
Banyak pertanyaan di kepala seorang muslimah, banyak dialog hati sebelum memutuskan menerima calon yang melamar
 
1. Tentang usia, bukan perbedaan usia yang matters, tapi seberapa dewasa dia? Seberapa siap ditempa ujian hidup? ini penting

2. Lalu penghasilan yang tak seberapa? Akan cukupkah?
 Patut Di ingat: Pekerjaan/penghasilannya kini tak mencerminkan masa depannya.Alih alih  melihat penghasilan saya mencoba melihat apakah dia gigih berusaha? Apakah dia pribadi yg rajin, ulet dan tangguh?

3. Bagaimana dia akan memperlakukan saya sebagai istrinya setelah menikah?
Saya amati lewat bagaimana dia memperlakukan ibunya.

4. Kriteria lain saat memutuskan menerima pasangan hidup, apakah dia memiliki impian besar dalam hidupnya?
Dan dia harus  meletakkan mimpi mimpi  saya dan anak anak , juga ibunya sebagai bagian dari mimpi pribadi yang harus diupayakannya


Dalam pernikahan bukan kata cinta setiap hari yang kita butuhkan dari pasangan, tapi bagaimana dia membuatmu merasa dicintai. Istri dan anak anak membutuhkan  lelaki yang pandai mengelola waktu dan kokoh dalam memproses impian keluarga. Sebagai istri, saya mebutuhkan seseorang, bukan yang selalu meng-iyakan, tetapi yang bisa membantu saya melihat keputusan keputusan apa yang harus diambil

Menikah bukan persoalan ingin. Menjadikan pernikahan media ibadah yang menguatkan pasangan juga anak anak ke jalanNya perlu kesiapan.

Keinginan menikah harus dibarengi dengan keberadaan calon. Bukan sekedar istri/suami tapi calon terbaik bagi anak anak kelak.

Pernikahan juga medan tempur dalam menghadapi hari hari yang tidak slalu pelangi. Kadang mendung dan badai hadir.

Tanpa dibuktikan dengan sikap nyata, maka kata-kata mesra hanya sejumlah kalimat tanpa makna, dan tidak membuktikan cinta.

Jangan lupa diri hanya karena kata cinta. Sebab cinta adalah setia mendampingi, berjuang untukk memberikan yang terbaik bagi yang dicintai

*Sebuah nasehat untuk diriku sendiri.. Bismillah, semoga Alloh meng-ijabah doa kami, melapangkan langkah dalam mengikhtiyarkan niat baik kami...

Jumat, 07 Januari 2011

Biarkan aku merawatmu Ibu...

..Seketika air mataku luruh, ketika Ibu meminta maaf padaku karena merasa merepotkan.. Itu tidak benar Ibu, apa yg kuberi tiada pernah sebanding dgn kasih sayangmu.... Aku menyayangimu Ibu, pun padamu Bapak... 

 

 

Pagi itu seperti pagi biasanya, kusempatkan memandikan Ibu sebelum berangkat ke kantor. Aku memang tak semahir perawat2 di Rumah Sakit, kakak no. 4 lah yang banyak mengajariku bagaimana merawat orang sakit. Penyakit stroke yang Ibu derita beberapa tahun terakhir membuat Ibu tak bisa bebas beraktifitas, untuk berjalanpun serasa tertatih-tatih, seringkali aku harus terjaga ditengah malam untuk mengantar ibu kebelakang, bahkan ibu harus berupaya keras memutar otak hanya sekedar ingin mengucap nama anaknya, tak ayal semua nama anaknya pun ia sebutkan, dalam diam hatiku menangis melihatnya...

Ibu pun tak pernah menyangka akan mendapat rejeki berupa penyakit seperti ini.. Pernah ia bercerita padaku, "Lha iya yuuk, padahal mbiyen Ibu ki sing nyirami (memandikan) si Mbah, lha kok malah aku dirumati koyo ngene...". Ibu yg dulu senantiasa merawat Eyang Putri , namun sekarang  Ibu lah yang dirawat oleh putra-putrinya.. Bersyukurlah Ibu, kami bahagia bisa merawatmu...

Tapi pagi itu berbeda, saat Ibu agak droop, dengan suaranya yang lirih diiringi isak tangis, Ia meminta maaf padaku karena harus merepotkan anak-anaknya. Air mata ini tak terbendung Ya Rabb... Betapa tak sebanding atas apa yang kulakukan dengan kasih sayang yang Ia berikan...

Dalam "5 waktuku", ku pinta pada Rabbku, 

Semoga Allah memampukan putra-putrimu untuk selalu bisa membahagiakan Ibu dunia dan akhirat, moril dan materil,..
Semoga Allah mengizinkan putra-putrimu untuk dapat menghapus air mata kesedihan lalu menggantinya dengan senyum dan tawa bahagia...
Semoga Allah melindungi Ibu, memberi Ibu kesehatan, memampukan Ibu untuk beribadah maksimal,
Semoga Allah menjaga Ibu demi cintamu untuk putra-putrimu.
Semoga Allah memberi Ibu khusnul Khatimah.
amin amin amin ya Rabbal'alamiiin...

Cukup Ibu.. Jangan mengangis lagi, sungguh kami bahagia bisa merawatmu Ibu... jangan pikirkan kerepotan kami.. fokus saja pada kesembuhanmu Ibu... Aku tahu, pun sangat menyadari bahwa ada saat dimana kita akan berpisah, tak selamanya Ibu menemaniku.. Maka tak akan ku sia-siakan kesempatan bersamamu.. Ibu, Ayah,.. lewat berbakti kepadamu lah jalan menuju surga Rabbku..

You love me?? I love you more...

 

Selasa, 04 Januari 2011

Such a wonderfull journey..

Meniti kehidupan, dalam sebuah perjalanan..

Aku mengerti, pun sangat menyadari..
Bahwasanya ada pada suatu masa dimana langkah ini berhenti..
Berhenti berjalan pada satu fase kehidupan ke kehidupan yang lebih abadi..

Sampai saat ini aku masih berjalan sendiri..
Setiap apa yang kutemui dalam perjalanan itu,
Naik.. Turun.. kunikmati sendiri..
Ya, karena ini perjalananku..

Rasanya sangat ingin berbagi..
Berbagi batin..
Berbagi apa saja yang baru kutemui, kurasa, kualami..
Tak pernah mengharap apa-apa..
Sekedar ingin berbagi.

Syukurku padaMu, sebentar lagi aku tak sendiri..
Aku tak akan sendiri lagi dalam melewati sisa perjalanan ini!!
Dengan "kendaraan" (agama) yang sama..
Dan dengan "Stasiun" akhir yang sama pula..

Tak ada lagi aku, kamu, melainkan 'kita'..
Ya Rabb kami,
Perkenankanlah kami mantap melangkah menujuMu..
Perkenankanlah kedekatan kami, semakin mendekatkan kami padaMu..
Lindungi kasih sayang kami agar senantiasa dalam naunganMu..


You love me?? I love you more.. (^.^)

Kenapa aku diam...


Karena....

Dalam diam aku menari..
Dalam diam aku menyanyi..
Dengan diam aku mengerti..
Dengan diam aku memahami..

Dalam diam aku bercanda..
Dalam diam aku tertawa..
Dengan diam aku merasa..
Dengan diam aku bicara..

Dalam diam aku mendengar hati dan akal bercengkerama..
Dengan diam aku mendiamkan nafsuku yg tak bisa diam.

Dalam diam ada kata..
Dalam diam ada makna..
Dalam diam ada rasa..
Dalam diam ada Tuhan..

Karena.. Diamku adalah aku... 

Aku pandangi sejenak,  ketika seseorang sedang sendirian tanpa teman, sibuk berbicara sendiri di tengah keramaian dengan body language serta mimik muka marah, tangan sibuk bergerak kesana kemari. Aneh??? tidak.

Atau, ketika berada di kendaraan, saat orang sibuk dengan earphone dan MP3 yang terpasang rapi, sementara di sudut lain jari jemari sibuk membalas pesan masuk dilanjut dengan senyum simpul. Aneh?? Tidak
 
Ketika kembali di rumah dan terasa sepi, tangan kembali menyambar sebuah remote dan membiarkan Televisi menyala, bersuara hingga berbusa tanpa bermaksud memperhatikan. Aneh?? Tidak

Tidakkah kita lelah dengan semua hiruk pikuk itu?

Tapi akan menjadi aneh, saat kita berhenti sejenak dari semua hiruk pikuk itu. Berhenti menekan tombol remote, berhenti memijit nomor dan membalas pesan.

Bencikah kita pada Sunyi?

Padahal, kesunyian adalah sebuah rasa. sebuah jenak waktu untuk menepi dari keriuhan. Mengistirahatkan jiwa yang keruh.

Mencoba kembali menatap LangitNya yang luas, gemerlap bintang di sudut malam, atau tetesan hujan yang jatuh ke bumiNya...

Meski diam, Bukan lantas aku menjadi makhluk yang mengasingkan diriku sendiri, atau autis mungkin?? Bukan.. 

Karena dalam diam yang tenang, aku berinteraksi denganNya..  Bismillah...

Mempercantik hati..

Bismillahhirrohmanirrohim...
Saudariku, meski cantik itu hanya sebutan, namun ada tips mudah jika kita ingin nampak lebih cantik dan menarik, maka lakukanlah beberapa tips berikut ini :
1. Jadikanlah ” Ghodhul Bashor” ( menundukan Pandangan ) sebagai hiasan di kedua belah matamu,  niscaya kamu akan menjadi lebih manis.
2. Oleskan  “lipstik kejujuran” pada bibirmu, niscaya kamu akan semakin menarik.
3. Gunakanlah pemerah pipimu dengan “Kosmetik Haya” ( malu ) yang hanya dijual di”salon Iman”, niscaya kamu akan nampak semakin cantik.
4. Pakailah selalu ” Sabun Istighfar ” setiap hari, untuk menhilangkan dosa dan kesalahan yang kamu lakukan, niscaya anda akan semakin bersih dan suci.
5. Rawatlah rambutmu dengan”shampo jilbab islami” niscaya kamu akan terhindar dari ketombe pandangan laki-laki asing yang dapat membahayakan keselamatan dirimu.
6. Hiasilah kedua tangan anda dengan ” Gelang Tawadhu’” ( Rendah Hati ) dan jari-jarimu yang lentik dengan cincin Ukhuwah niscaya kamu akan semakin anggun.
7. Pakailah “Giwang Mustami” (Pendengar ) ” yang taat hanya kepada Allah swt pada kedua belah pihak telingamu, niscaya kamu akan selamat Dunia & Akhirat.
8. Sebaik-baik kalung Mutiara yang kamu pakai adalah ” Kalung Kesucian”, niscaya kamu akan semakin mempesona.
9. Pakailah selalu ” Pakaian Kebesaran At Taqwa” dengan menutup seluruh tubuhmu kecuali muka & telapak tangan, niscaya kamu akan nampak lebih anggun berwibawa.
10. Gunakanlah ” Kaos Kaki Dakwah ” dan “Sepatu Jihad “, niscaya kamu termasuk orang-orang yang beruntung serta dapat menggetarkan musuh-musuh Allah swt, Rasul saw & Orang-orang yang beriman.

Subhanalloh, aku pungut serpihan ilmu, mungkin masih banyak yang tercecer...
Barokalloh, semoga bermanfaat untuk akhwat semua...

You love me?? I love you more... (^.^)

Senin, 03 Januari 2011

Aku Ingin.. Ingin Aku..

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Tapi aku tak bisa. Sebab aku terlalu sering membayangkan sosokmu. Sebab aku teramat kerap menzikirkan namamu. Sebab setiap waktu aku selalu ingin menatap wajahmu, membisikkan kata-kata mesra di telingamu. Sebab aku selalu rindu menyimak senyummu yang memikat, membelai tanganmu yang lembut, mendekap dadamu yang hangat …

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Tapi itu tak mungkin. Sebab aku bukan kayu, bukan api, bukan awan, bukan pula hujan seperti dalam sajak Sapardi yang terkenal itu. Aku pun bukan air, bukan udara, bukan sinar matahari, yang banyak memberi tanpa memikirkan apa pun lagi. Dan jelas aku juga bukan batu, bukan burung, bukan bambu, bukan embun, bukan bukan dan lain-lain.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Tapi aku tak kuasa.
Sebab aku hanyalah manusia...

Ingin aku mencintaimu dengan sempurna, 
dengan segala keterbatasanku sebagai manusia...

You love me?? I love you more... (^.^)